Bahagia itu sederhana.. terhambur begitu saja di Gunung, Pantai, dan Senja..

Sunday, May 19, 2019

Honeymoon ke Lombok dan Gili (Lagi)

Gili Air. Honeymoon 2017.
Seharusnya saya menulis ini 2 tahun yang lalu, ketika honeymoon setelah menikah, namun hanya menjadi wacana hingga honeymoon lagi untuk kedua kalinya di lombok dan gili. hahaha

Disini saya akan mencoba menceritakan pengalaman saya berlibur di lombok dan gili tanpa paket wisata, kenapa tanpa paket wisata? Jelas karna lebih murah, dan juga bisa mengatur perjalanan sesuai dengan keinginan.

Liburan saya ke lombok kali ini berdurasi 6 Hari 5 malam, 2 malam di Senggigi dan 3 malam di Gili Meno. Kami memilih Gili Meno karena mencari Gili yang sepi dan juga 2 tahun lalu kami sudah pergi ke Gili air dan Gili Trawangan.

Kuala Lumpur - Lombok International Airport
Saya berangkat melalui Kuala Lumpur, karena saya memang sedang bekerja malaysia, dan juga harga tiket air asia yang sangat teramat murah dibandingkan domestik flight di Indonesia. Penerbangan dari KL menuju Lombok adalah direct flight dengan durasi penerbangan 3 jam. Kami menggunakan flight sore, jam 16.45 dari KL, tiba di Lombok sekitar jam 21.00

- Biaya:
Return Tiket 2 Orang, KL-Lombok, Lombok-KL = 458RM (Ringgit Malaysia)

Lombok International Airport - Senggigi
Ada beberapa pilihan, Taksi atau Bus Damri. Bus damri ini dengan tujuan Mataram dan Senggigi.  Bus pertama sudah siap dari penerbangan pertama yang tiba di Lombok, bus terakhir akan jalan setelah penerbangan terakhir yang tiba di Lombok mendarat. Tapi jika tiba di Lombok malam hari, opsi menggunakan bus damri agak sulit jika menuju senggigi, karna saat perjalanan saya kemarin supir bus damri hanya ingin sampai di Mataram saja. Jadi untuk yang tiba di malam hari dan ingin naik bus damri, pastikan terlebih dahulu kalau supir bus nya mau stop di senggigi.

- Biaya:
Taksi      = 180-200rb (tawar menawar dengan driver, harga di counter pastinya saya kurang tau)
Bus Damri = Mataram 30rb, Senggigi 40rb

Senggigi
Kami menginap 2 malam di senggigi, tepatnya di hotel Mama Bella's Retreat. Hotel ini terletak sekitar 200-300m masuk ke dalam gang dari jalan utama pantai senggigi. Rating di booking.com 9. Satu-satunya kekurangan dari hotel ini hanyalah lokasi, selain itu perfect. Tempat yang sunyi, bersih, pegawai yang sangat ramah. Ini kali kedua kami menginap disini. Jika mencari ketenangan dan kesunyian, Mama Bella's Retreat adalah pilihan yang sempurna.

Mama Bella's Retreat (1). Source Booking.com
Mama Bella's Retreat (2). Source Booking.com
Ketika di senggigi, kami malah lebih banyak menghabiskan waktu ke Mataram untuk wisata kuliner. hahaha. Sebab ini sudah kali kedua kami ke senggigi. Kami wisata kuliner yang menjadi khas dari lombok yaitu ayam taliwang, dan pada malam harinya kami mencoba Sate Rembiga.
Untuk sate rembiga + plecing kangkung nya very very recommended!
Kuliner yang wajib didatangin kalau ke mataram.

-Biaya:
Queen Room 2 malam = 855rb
Sewa Motor                  = 50rb
Sate Rembiga yang rasanya juara!
Ayam Taliwang
Senggigi - Gili Meno
Penyebrangan ke Gili Meno melalui pelabuhan bangsal, dari senggigi menuju pelabuhan bangsal dibutuhkan sekitar 30-40 menit perjalanan menggunakan mobil. Di pinggir jalan utama pantai senggigi banyak sekali operator-operator wisata yang menawarkan jasa untuk transport ke pelabuhan bangsal. Penginapan kami, Mama Bella's Retreat bisa membantu memesankan transport menuju ke bangsal dari elf, slow boat, dan juga fast boat.
Penyebrangan dari bangsal ke 3 Gili dan juga sebaliknya (Gili Air, Meno, Trawangan) bisa menggunakan 2 opsi, yaitu slow boat dan fast boat.
Kami memesan travel untuk ke bangsal sekaligus penyebrangan ke gili dari penginapan. Elf akan datang menjemput berkisar jam 8.30-09.00.

-Biaya:
Elf + tiket slow boat 2 orang             = 160rb (@80rb)
Cidomo gerbang retribusi - bangsal  = 20rb
Slow Boat

Welcome to Gili Meno

Gili Meno 2019

Gili Meno 2017 (sebelum gempa 2018).
Slow boat dari bangsal menuju gili meno hanya memakan waktu sekitar 20 menit. Gili meno terkenal dengan pantai nya yang sangat jernih bahkan pelabuhan nya saja sudah sangat indah.
Cidomo
Di Gili Meno kami menginap 3 malam di penginapan Meno Suites, penginapan ini memiliki private pool dengan harga yang terjangkau, kekurangannya adalah lokasi nya di tengah pulau, bukan di pinggir pantai. Untuk menuju ke Meno suites bisa ditempuh dengan berjalan kaki atau menggunakan cidomo (seperti delman) karna sama halnya dengan gili air dan gili trawangan kendaraan yang menggunakan bahan bakar tidak boleh digunakan, jadi hanya ada 3 jenis kendaraan di sini yaitu Sepeda, Cidomo, dan Motor listrik.
-Biaya:
Meno Suites 3 malam = 2jt
Cidomo                       = 100rb 
Meno Suites with Private Pool


Aktivitas di Gili
1. Snorkling
Saran saya, jika ingin snorkling, jangan menyewa alat snorkle nya saja, tapi ikut trip yang diadakan operator di sana setiap hari, trip sudah include glass bottom boat dan juga alat snrokle, menggunakan boat kita akan dibawa ke spot-spot terbaik disekitar Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Ada 2 jenis trip, trip umum dan private, untuk trip umum akan gabung dengan wisatawan-wisatawan lain. untuk trip private khusus untuk kita saja. Durasi trip nya berkisar 5 jam sudah include istirahat makan siang (makan siang bayar sendiri) dimulai pagi hari sekitar jam 8 pagi. Informasi trip snorkling bisa didapat dari penginapan atau dengan mencari di sekitar bagian utama pulau.
Biaya:
Trip Umum   = 100-150rb/orang
Trip Private   = 600rb/boat

2. Sepedaan Keliling Pulau
Sepedaan keliling pulau di sore hari adalah hal yang menyenangkan di gili, karna lumayan jauh jika berjalan kaki. Namun jika malas bersepeda atau jalan kaki, ada opsi lain yaitu menggunakan cidomo.
Biaya:
Sewa Sepeda    =  50rb/sepeda
Carter Cidomo =  250rb

Sepedaan sore-sore di Gili Air. Foto Honeymoon 2017.
Sepedaan sore-sore di Gili Air. Foto Honeymoon 2017 (2).

3. Dinner di Pinggir Pantai
Menikmati ikan bakar atau seafood dengan suasana pinggir laut, lampu remang-remang atau lilin, adalah hal romantis yang bisa dilakukan di Gili.
Biaya:
Dinner seafood / ikan bakar 2 orang = 200-300rb
Ikan Bakar di Gili Meno
4. Diving
Maybe next time, belum ada pengalaman yang bisa dibagikan.

5. Sunset/Sunrise
Bersepeda di sore hari, sembari menikmati suasana senja, dan kadang ada berapa penjual bakso tusuk di Gili Air dengan harga yang masih sangat wajar.
Sunset di Gili Air. Foto Honeymoon 2017.

Gili Meno - Bangsal
Ada 2 pilihan, menggunakan fast boat atau slow boat, kami memilih menggunakan fast boat karna kepastian jadwal keberangkatan dari gili meno, sedangkan slow boat akan berangkat ketika boat penuh. Jadi jika waktu mepet untuk mengejar waktu penerbangan, saya sarankan menggunakan fast boat, tapi kalau santai dan jarak waktu ke penerbangan jauh, bisa menggunakan opsi yang lebih murah yaitu slow boat.

Biaya: 
- Fast Boat    = 85rb/orang
- Slow Boat  = 14rb/orang
Jadwal Fast Boat

Bangsal - Pantai Kuta Mandalika - Lombok International Airport
Dari bangsal, kami tidak langsung menuju bandara, tapi mampir sebentar ke pantai kuta mandalika. Kami mencarter supir taksi yang dulu kami gunakan ketika dari Bandara menuju Senggigi. Sebenarnya di bangsal sendiri banyak tersedia travel dan juga taksi, tapi kami tidak tahu range harga nya dan lebih memilih dengan orang yang sudah kami tau dan juga supir taksinya bersedia untuk mampir solat jumat dan makan siang di mataram diperjalanan menuju pantai kuta mandalika.
Perjalanan menuju kuta mandalika dari bangsal sekitar 1.5jam. Pantai Kuta mandalika terletak di selatan pulau lombok, cukup menarik sebagai tempat persinggahan, karna pendapat subyektif saya suasananya kurang hidup untuk menginap. Dibandingkan pantai senggigi, kuta mandalika lebih bagus, namun untuk suasana malam hari, senggigi jauh lebih menarik.
Biaya:
Bangsal - Bandara Lombok = 250rb  (jika tidak mampir ke Kuta Mandalika, seharusnya biayanya segini, karna untuk menuju Kuta mandalika, sudah melewati bandara, dan harus balik lagi)
Bangsal - Pantai Kuta Mandalika - Bandara Lombok = 350rb
Pantai Kuta Mandalika
Tuan Putri yang lagi gendong dedek di dalam perut :)

Overall, Lombok dan Gili adalah destinasi wisata yang sangat saya rekomendasikan, ini adalah ke-5 kali nya saya ke Lombok, dan mungkin akan ada ke-6 kalinya yang insyaAllah sudah ber-3. :)
Mengapa saya merekomendasikan? Karena cukup mudah walau tanpa paket wisata apapun, untuk explore lombok sendiri tinggal sewa motor dengan harga 50rb/hari, untuk explore gili hanya perlu sewa sepeda, dan akomodasi banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan budget untuk penginapan, tempat makan, transportasi dll.

Dari Gili Meno, Air, Trawangan yang mana yang paling recommended? Tergantung apa yang dicari.

Gili Trawangan : Gili yang paling ramai, fasilitas paling lengkap, restoran banyak, bar dan party hampir setiap malam.

Gili Air : Tidak seramai Gili Trawangan, namun juga memiliki fasilitas yang banyak.

Gili Meno : Pantai yang paling bagus diantara gili yang lain, sepi, fasilitas sangat sedikit. 

Personally, saya sangat suka Gili Air, karena pengunjung nya tidak terlalu ramai, namun tetap memiliki fasilitas yang banyak, banyak pilihan restoran pinggir laut, dan juga banyak pilihan penginapan.

Tambahan Informasi dan saran:
1. Karena harga-harga cemilan-cemilan, pop mie, dll sangat mahal di Gili. Belilah Cemilan ketika masih di Lombok.
2. ATM tersedia di semua Gili.
3. Gunakan Fast Boat jika terburu-buru dengan jadwal pesawat, karena fast boat ada kepastian jam keberangkatan walaupun hanya 1 penumpang.
4. Booking hotel sebelum keberangkatan, bisa via booking.com, Agoda, dll. Range harga dimulai dari 150rb-2jt/malam. Bisa disesuaikan dengan bugjet. Selalu compare harga booking.com dan Agoda sebelum reserve, karena terkadang di di Agoda lebih murah untuk hotel tertentu dan juga sebaliknya.
5. Tidak semua makanan mahal di Gili, jika ingin hemat bisa mencari warteg-warteg di tengah-tengah pulau dengan harga yang bersahabat. Di Gili trawangan ada semacam pasar malam yang menjual traditional food, nasi goreng, sate, dll, dengan harga bersahabat.
6. Jika tiba di bandara lombok malam hari dan berencana menggunakan bus damri ke senggigi, pastikan terlebih dahulu ke supir bus nya, jika bus nya akan berhenti sampai di senggigi, bukan hanya stop di mataram.
7. Jika ingin sekalian berlibur ke bali, ada fast boat yang langsung dari bali (padang bay) menuju gili. Jadi bisa berlibur dengan rute Lombok-Gili-Bali dan sebaliknya, atau jika hanya ingin Bali-Gili tanpa perlu mampir ke Lombok.


Semoga bermanfaat dan informasinya membantu temen-temen yang ingin berlibur ke Lombok dan Gili tanpa paket wisata.

Ade Setio Nugroho,
Ditulis di Malaysia.  Untuk Honeymoon ke-2 di Lombok dan Gili 21-26 April 2019.
19-Mei-2019



Tuesday, February 26, 2019

Dua Tahun Pernikahan Kami

25-February-2017  to  25-February-2019

Adalah takdir memiliki istri.
Adalah nasib memiliki istri dan saling mencintai.
Dan, adalah rezeki memiliki (calon) buah hati.

Adalah harapan, untuk bisa bersama, saling menggenggam tangan, dan berdoa bersama untuk 2 tahun pernikahan kita.

Selamat hari jadi pernikahan yang ke-2 sayang.
Selalu ada rindu dari sebrang laut, untuk-mu, untuk-nya.
Sebab cinta tak hanya lahir dari kebersamaan, namun juga ketidakbersamaan.

I love u, i love both of u, even when he is still inside you.

Malaysia,
26-February-2019
(Posting yang telat sehari karna ketiduran tadi malam)

Wednesday, May 23, 2018

Rinjani 100: My First Trail Running

Rinjani100 2018, saat turun dari summit

Ikut event lari di gunung atau trail running adalah keinginan saya yang belum pernah tercapai sebelumnya. Pertama kali tau tentang trail running saat melihat event GP100 tahun 2015 (https://gedepangrango100.com/ ) (Trail running Gunung Gede dan Pangrango), namun pertama kali terbesit untuk ikut trail running adalah event BTS ultra tahun 2015 untuk kategori 30 km (https://btsultra.com/) (Trail running Gunung Bromo, Tengger, dan Semeru). Namun semuanya cuma angan belaka.

Pertengahan february lalu, saya diingatkan oleh memory facebook tentang postingan foto saya di gunung rinjani pada tahun 2012.

Rinjani, Juli 2012

Lalu saya mention hadi (teman saat mendaki rinjani 2012 lalu) "kapan kesini lagi?", dan di jawab dengan "aku sih bulan mei" lalu menyertakan website https://rinjani100.com/

Saya pun kepo, dan melihat ada peluang untuk ikut, ada 4 kategori yaitu 27 KM, 36 KM, 60 KM, 100 KM, hadi ikut kategori 60 km, saya berkesempatan untuk ikut kategori 27 km atau 36 km karna 2 kategori ini tidak memerlukan kualifikasi pernah ikut trail run atau half marathon ataupun full marathon sebelumnya. Ya, saya hanya punya pengalaman mendaki yang itu pun terakhir kali nya Agustus 2016, tidak punya pengalaman trail running, half marathon, apalagi full marathon, lari 10 km pun belum pernah. Tapi keinginan untuk pergi ke gunung lagi, untuk pergi ke rinjani lagi, ditambah dukungan dari anet yang juga rela waktu cuti saya yang terbatas dipergunakan untuk ke rinjani, membuat saya memberanikan diri untuk daftar.

Sebelumnya, saya bertanya ke hadi, apa tidak berlebihan untuk first time trail running saya ke rinjani. Namun hadi meyakinkan kalau rinjani lebih cocok untuk pendaki daripada pelari (road runner) dan basic pendaki saya akan sangat membantu disana. Saya pun mendaftar kategori 36 km.

Course Map Category 36 KM

Elevation Gain Category 36 KM

Saya diizinkan untuk ikut oleh Anet dengan syarat harus latihan, saya pun memulai latihan dengan jogging 5 km, dan meningkat menjadi 10km (cuma 2x sih hehehe). Hadi berpesan jika ingin finish saya harus pergi latihan lari di gunung walau hanya sekali, atau paling tidak latihan naik turun tangga, dan harus membuat kaki saya merasakan lari atau jogging sejauh 36 km. Karna saya hanya libur di hari minggu, opsi untuk latihan ke gunung adalah hal mustahil, dan saya pun hanya jogging dengan durasi rata-rata 1-2x/minggu dan jarak rata-rata 5 km.

Seminggu sebelum event Rinjani 100, saya mulai panik, saya merasa tidak melakukan cukup latihan, hanya jogging 5 km itu pun dengan pace yang tidak memuaskan, pace tercepat saya hanya 6'17. Saya bercerita ke Anet tentang kekhawatiran saya, namun jawaban Anet sangat menenangkan, "gak usah dipikirin finish under COT (Cut off time), enjoy aja, anggap aja ini untuk ngobatin kerinduanmu dengan Rinjani". Ya, Anet memang tau cara menenangkan saya. :)

Training Log sebelum Rinjani 100 yang sangat minim.

Tibalah hari keberangkatan ke Lombok, saya menggunakan shuttle bus yang disediakan panitia untuk menuju sembalun dari bandara. Setiba di sembalun saya menuju ke rumah bang ridwan (kenalan dari mang Anto Koboi) untuk menumpang menginap, penginapan di sembalun full booked bahkan dari 3 bulan sebelum race. Sore hari nya saya bertemu dengan hadi dan rombongannya, di antara rombongan hadi, tak satupun yang ikut kategori 36 km, semuanya ikut kategori 60 km dan 100 km, bahkan yang perempuan pun ikut nya 60 km, jadi minder saya. hahahahha. Malam hari mengambil race pack di race central, lalu istirahat, setelah berdiskusi dengan hadi tentang strategi target waktu untuk tiap water station supaya bisa finish under COT.

Race dimulai hari jumat jam 23.30, dan cut off time untuk kategori 36 km adalah hari sabtu jam 14.30 (15 jam). Pukul 22.30 saya sudah di race central, pemanasan, lalu menelfon anet sebentar, dan bilang jika saya sampai di puncak lebih awal dari target, saya akan mengabari, tapi jika mepet waktunya, saya akan mengabari selepas finish insyaAllah.

15 Menit sebelum start, masih bisa senyum sumringah.
10 menit sebelum start, lagu Indonesia Raya di perdengarkan, kami bersama-sama bernyanyi. Tepat pukul 23.30 race dimulai.

Start Line Sembalun, kategori 36 KM

KM 0 (Sembalun, Start Line) - KM 7.5 (Pos 1, W4)
Target waktu 2 jam. Hadi berpesan untuk menjaga Heart Rate (HR) di bawah 150, supaya nd penyok nanti katanya. Namun baru start saja HR saya langsung naik ke 170, saya turunkan pace supaya HR turun ke 150, tapi saya semakin tertinggal, saya pun menaikkan lagi pace supaya tetap bisa mengikuti orang di depan saya, dan HR pun naik menjadi 160-170. Saya sampai di Water station pertama dalam waktu 1.5 jam. lebih cepat setengah jam dari target. Saya tidak berhenti lama di sini, hanya mengisi aqua 600 ml dengan bubuk pocari sweat dan langsung melanjutkan perjalanan. Kondisi masih fit.

KM 7.5 (Pos 1, W4) - KM 13.5 (Plawangan Sembalun, W2)
Target waktu 4 jam. Dimulai dari pos 1 ini, tanjakan nya semakin menjadi jadi, ya, bukit penyesalan, bukit yang bikin saya maki-maki sambil gendong carrier 6 tahun lalu. Saya sampai di Plawangan sembalun atau water station kedua dalam waktu 3 jam, 1 jam lebih cepat dari target. Disini saya berhenti sejenak, mengisi air, lalu wudhu untuk persiapan solat subuh, karna saat tiba di plawangan sembalun sudah jam 4 pagi, adzan subuh sekitar jam 5.10, dan sudah pasti saya sedang dalam perjalanan menuju puncak dimana tidak ada air selain air minum saya. Kondisi masih fit.

KM 13.5 (Plawangan Sembalun, W2) - KM 18.2 (Puncak Rinjani, W3)
Target waktu 4 jam. Belum 200m start dari plawangan sembalun, paha kanan saya keram, padahal kondisi saya masih fit, mungkin karna berhenti mendadak, lalu terkena dingin saat wudhu, saya berhenti sejenak, takut bertambah parah keramnya, sekitar 1 menit saya duduk, baru melanjutkan lagi, dan alhamdulillah keramnya hilang. Trek pasir dan batu mulai menyiksa, menyiksa fisik dan mental, untung nya saya membawa trekking pole atas saran hadi yang ternyata sangat membantu, saya juga bersyukur sering main ke Gn. Merapi saat kuliah, jadi saya sudah terbiasa baik fisik maupun mental dengan jalur pasir batu yang sangat menyiksa ini. Saya sampai di puncak rinjani dalam waktu 3.5 jam, setengah jam lebih cepat dari target. Saya istirahat sekitar 15 menit, makan energi bar, minum, dan selfie selfie (bawa tongsis, wkwkkw). Kondisi masih fit.

Bonus Sunrise di jalur summit
Mulai emosi sama jalurnya. (Hak foto by RunGrapher)

KM 18.2 (Puncak Rinjani, W3) - KM 22.9 (Plawangan Sembalun, W2)
Target waktu 45 menit. Saya turun secepat mungkin, berlari saat jalur memungkinkan dan berjalan cepat jika berbahaya karna terlalu banyak batu. Satu Trekking pole saya sampai bengkok saat saya terjatuh (memang trekking pole 75rb sih). Saya sampai di Plawangan sembalun sekitar 1 jam, lebih lambat dari target. Saya pun mengurungkan niat untuk makan pop mie di WS sembalun, mengisi air dan coca cola, melipat jaket, dan langsung melanjutkan perjalanan. Lutut saya mulai terasa sakit.

Sampe nyungsep nyungsep. (Hak foto by RunGrapher)

KM 22.9 (Plawangan Sembalun, W2) - KM 28.9 (Pos 1, W4)
Target waktu 1.5 jam. Awalnya saya confident untuk bisa berlari cepat saat turun, karna sepengalaman saya naik gunung, saya hampir tidak pernah mengalami kesulitan dan selalu bisa ngebut saat turun (kecuali turun dari batas vegetasi Gn. Merapi jalur kinahrejo). Namun ternyata lutut saya sudah mulai nyeri, mungkin karna terlalu dipaksakan saat turun dari puncak dan teknik downhill yang kurang baik, ditambah sepatu saya yang licin (saya menggunakan road running shoes karna tidak punya trail running shoes). Saya hanya bisa berjalan cepat. Sampai di Pos 1 sekitar 2 jam. Mengisi air, lalu lanjut lagi. Lutut semakin nyeri.

Muka mulai ndak nyantai. (Hak foto by RunGrapher)

KM 28.9 (Pos 1, W4) - KM 36 (Sembalun, Finish line)
Target waktu 1 jam. Lutut saya semakin nyeri, semakin tersiksa saat turunan, rasanya sepengalaman saya di gunung, ini pertama kali nya saya merasa tersiksa dengan turunan dibandingkan tanjakan. Perut saya pun mulai tegang, dimana membuat saya tidak bisa menarik nafas panjang, saya tau, inilah resiko dari memaksakan tubuh saya, resiko dari kurang nya latihan, kaki dan badan saya belum pernah merasakan 36 km dalam semalam, dengan tanjakan dan turunan sadis rinjani. Saya hanya bisa berjalan disisa-sisa Km ini, dengan kondisi lutut dan perut yang sudah sangat sakit. Awalnya saya ingin memaksakan lari disisa-sisa Km ini, namun saya melihat jam, dan masih mungkin untuk saya finish dalam waktu under COT walau dengan berjalan, saya tidak ingin mengambil resiko kaki atau perut keram dan malah tidak bisa melanjutkan race ke finish line yang hanya tinggal sedikit ini. Beberapa ratus meter sebelum finish line, sudah terlihat race sentral, saya pun kembali semangat untuk memaksakan berlari kecil untuk masuk ke finish line. Saya sampai di sembalun sekitar 2 jam, 1 jam lebih lama dari target. Saya pun finish dengan waktu 13 jam 56 menit. Menyisakan waktu 1 jam 04 menit dari cut off time. Alhamdulillah, Allah memberikan saya kekuatan untuk menjadi finisher kategori 36 km.

Finish line, abaikan muka penyoknya. (Hak foto by RunGrapher)
Finisher Medal 36 KM

Melelahkan, menyakitkan, tapi saya merasakan kepuasan lain saat melewati finish line, kepuasan yang sulit untuk dijelaskan, namun membahagiakan.
Semoga ini menjadi awal yang baik untuk bisa ikut race dengan jarak yang lebih jauh dan motivasi untuk menjadi lebih kuat.
Lalu, saya pun berangan-angan untuk bisa menjadi finisher ultra trail 100 km suatu saat nanti, dimana Anet sudah menunggu di finish line untuk memberikan pelukan hangat. Ya, hopefully one day.


Ditulis di Malaysia, 23-May-2018,
Untuk pengalaman di Rinjani 100 race event, Gunung Rinjani, 4-6 May 2018



Bonus: Rinjani 100 tahun 2018 short video. (Source: https://rinjani100.com/)


Monday, March 5, 2018

Menikah (1 Tahun Pernikahan Kami)


Tulisan ini seharusnya saya posting minggu lalu, 25-february-2018.

Menikah

Untuk sebagian orang, kami menikah di usia yang relatif muda, saya menikah di usia 25 tahun dan istri saya di usia 22 tahun. Pada saat itu saya telah lulus kuliah dan bekerja sekitar 3.5 tahun, namun istri saya belum genap sebulan wisuda S1. Pak penghulu menyebut nya mendapatkan 2 hal besar dalam 1 bulan, yaitu ijasah dan ijab sah.

Menikah di usia yang relatif muda bukanlah keputusan yang mudah untuk seorang wanita aktif dengan ipk cumlaude. Banyak hal menjadi tambahan pertimbangan dalam mengambil keputusan ke depannya, seperti rencana bekerja, mimpi untuk melanjutkan study di luar negeri, dan banyak hal lainnya.

Namun, bukankah tak ada usia pasti kapan seseorang harus menikah, jika kedewasaan dan kemapanan adalah syarat nya maka saya rasa tak ada yang benar benar siap untuk menikah. Setiap orang memiliki waktu masing-masing, ada yang bisa menikah di usia 25, ada yang di usia 30, bahkan ada yang di usia 40. Tak perlu menanggapi berlebihan, sebab tak ada yang terlalu cepat, ataupun terlalu lambat. Ya, karna setiap orang memiliki waktu masing-masing.

Minggu lalu, 25-february-2018 adalah 1 tahun pernikahan saya dan anet. Sedih memang, tidak bisa bersama sama saling menggenggam tangan dan berpelukan untuk mensyukuri itu. Saya di malaysia, anet di semarang sedang mengunjungi temannya pada saat itu. Tapi bukankah jarak mengajarkan kita apa arti rindu, dan juga menghargai waktu dikala bersama?

Waktu berjalan begitu cepat, rasa rasanya belum lama kita menikah, dan ternyata sudah 1 tahun saja. InsyaAllah masih ada puluhan tahun yang menunggu di depan sana, untuk diisi dengan cerita bahagia kita, yang mana stasiun dan bandara tak lagi menjadi pusat bahagia kita, dan pula pusat derita.

Sayangku,
Terima kasih, untuk menerima ku yang sangat banyak kekurangan ini.
Terima kasih, untuk kesabaranmu menunggu dan menahan rindu.
Terima kasih, telah mempercayakanku sebagai imam mu.

Salam Rindu,
Malaysia, 4-Maret-2018

Friday, November 6, 2015

Surat Buat Bapak (4)

Assalamu’alaikum,
Bapak Apa kabar?
Hari ini tepat 1 tahun kepergian bapak.
Adek baru balik dari site nih pak.
Lembur tiap malam. Hehehe

Pak,
Sasya sekarang udah kelas 1 SD lho pak.
Kemaren sasya pernah naik sepeda ke sekolah nya. :D
Kila juga makin ceriwiisss, makin pinter.
Adek pay udah bisa jalaaannn.
Capek pak jagain adek pay, kl bapak yang jagain pasti ngos2an. Hehehe

Pak,
Mas Bowo Januari tahun depan pindah ke Malaysia pak,
Udah jadi visa nya, Alhamdulillah family status.
Jadi bisa bawa teh ummi, kila, adek pay.
Alhamdulillah bisa kumpul lagi mereka sekeluarga, segera..
Oh iya, minggu lalu mas bowo balik ke Indo lho pak.
Tapi ndak ke Pontianak, jadi Ibu sama mbak nen yang ke Jakarta.

Pak,
Bolehkah kasi adek kesempatan lagi?
Buat nganterin bapak keliling-keliling ke sekolah-sekolah,
Nawarin pas photo, keliling ke pelosok2 yang muridnya ndak lebih dari 15 orang.
Sambil bapak bawa foto keluarga kita terbaru,
Foto bapak-ibu sama 4 sarjana teknik anak-anak bapak,
Sambil senyum bahagia nunjukkin ke teman-teman bapak.

Pak,
Teringat bapak, Teringat kesabaran bapak,
Teringat kerja keras bapak,
Hingga adek bisa sekolah dan menjadi seperti adek yang sekarang ini,
Terima kasih ya pak.
Rasanya ndak seberapa perjuangan hidup adek dibandingkan hidup bapak.
Sekolah tinggal sekolah aja malas, padahal nd perlu mikir bayar pakai apa,
Keluarga makan apa.
Teringat bapak yang dari kelas 5 SD pulang sekolah harus kerja,
Cari kayu bakar, supaya bisa bayar sekolah dan bantu keluarga supaya bisa makan.

Pak,
Tiap lewat toko kamera, adek selalu ingat bapak.
Selalu ingat bapak yang pengen banget lensa tele,
Tapi ndak pernah kebeli sampe bapak pergi.
Maaf ya pak, adek blum punya rejeki yang cukup.

Pak,
Maaf ya pak kl dari kecil belum jadi anak yang berbakti,
Maaf kalau sempat jadi berandalan yang bikin bapak pusing.
Semoga seiring berjalan waktu,
Adek bisa menjadi amal jariyah buat Bapak dan juga Ibu.
Karna pada akhirnya doa yang sampai bukan doa anak ITB, anak UGM, anak Petronas, atau anak Chevron kan ya pak?
Tapi doa anak yang soleh ya pak?

Sekali lagi, Terima Kasih pak,
Untuk menjadi Bapak yang istimewa buat kami,
Untuk menjadi Suami yang istimewa buat Ibu,
Untuk menjadi Mbah yang istimewa buat Sasya, Kila, Adek Pay.

Adek kangen Bapak.

Salam Sayang,
Anak Bungsu Bapak.
Malaysia, 6-November-2015

Thursday, August 6, 2015

Surat Buat Bapak (3)

Assalamu'alaikum
Bapak apa kabar? :)
Biasanya jam segini bapak lagi baring di kasur main onet,...
ditemenin ibu yang lagi nonton tukang bubur naik haji. Hihihi


Pak,
Hari ini 9 bulan kepergian bapak,
Mbak nen udah cetak lho pak foto keluarga kita yg terakhir idul adha tahun lalu,
Udah dibingkai juga,
Foto bapak waktu naik haji sama ibu juga udah dibeliin bingkainya lho. :)
Rumah mbak eka udah naik 2 tingkat lho pak.. besaaarrr.. :D
Pak,

Kemarin lebaran pertama kita tanpa bapak,
Kita kyk gak ngerasa lebaran di rumah,
Gk ada sungkem2 ke bapak,
Gk ada dapet 50rb lagi dari bapak,
Gk ada yg narik2 dompet dari celana waktu sungkem,

Ibu nangis lagi pak, maaf adek cuma bisa meluk ibu waktu itu.
Karna adek juga gak kuat buat ngomong.

Tapi ada anet pak, anet bisa ijin 5 hari dari kkn nya. :D

Pak,
Bapak udah tau belum?
Mas bowo insyaAllah kalau lancar akhir tahun ini pindah ke malaysia,
Adek kemarin di phk,
Tapi Alhamdulillah, malah jadi jalan mendapat rejeki yang lebih pak,
Memang bener rejeki dari Allah gk bakal ketukar ya pak,

Pak,
Adek hari minggu ini pulang ke pontianak bentar pak,
Mau salim dulu sama ibu,
InsyaAllah hari selasa adek ke malaysia,
Doain lancar ya pak.

Pak,
Bapak baik2 aja kan disana?
Bapak sehat kan?
Udah gk perlu minum obat tiap hari pagi dan malem kan? :)

Pak,
Adek pengen cerita lebih banyak,
Sambil makan kepiting lada hitam di abang kepiting,
Atau sambil ngantar bapak keliling2 ke sekolah2 buat nawarin pas photo,
Adek kangen bapak.  :(


Jakarta, 6-Agustus-2015
Salam Sayang,
Anak bungsu bapak.

Friday, February 6, 2015

Surat Buat Bapak (2)

Assalamualaikum,


Bapak, Apa kabar? :)
Hari ini tepat 3 bulan nih bapak pergi.
Bapak udah tenang kan di sana?

Adek masih di kantor nih pak, lembur. Hehe

Pak, bulan lalu bapak dapet arisan lho pak, yang adek sama mas bowo patungan bayarin bapak.
Sayang banget rasanya dapetnya setelah bapak pergi, padahal adek pengeeeeeen bener liat senyum bahagia bapak kalau dapet arisan itu.


Pak, minggu depan adek ke lapangan nih pak, ada survey, ke site tripatra, ke cepu lagi..
Rejeki bener bisa ketemu temen-temen lagi di sana, walau cuma sehari.
Nginep nya di hotel aston lho pak, pesawat nya juga di kasi Garuda buat PP.. hihihi


Pak, bulan lalu habis umroh, ibu ke Jakarta 10 hari, masih cerita tentang bapak terus,
Cintaaaa banget kayaknya ibu sama bapak tuh pak.
Semoga adek bisa jadi pasangan kayak bapak sama ibu juga nantinya ya pak.


Pak, sampe hari ini, ibu setiap pagi selalu ke makam bapak lho pak,
Bapak tau kan?
Setiap senin sama jumat ibu juga bawain bunga-bunga baru, jadi makam bapak selalu cerah, enaaakk banget diliatnya.


Pak, adek kangen peluk bapak lagi.
Kangen diomelin bapak kalau lupa tutup pintu kamar bapak lagi,
Kangen nemenin bapak makan kepiting sampe-sampe sasya ketiduran.

I wish i could have more time,
Give anything you want, with my salary,
Hug you.. :(



Jakarta, 6 February 2015
Salam Sayang,
Anak Bungsu Bapak

Tuesday, December 2, 2014

Happy Birthday My Love


20 tahun lalu,
Seorang perempuan lahir,
Soerang perempuan cantik yang tumbuh menjadi pribadi tangguh.

Tawa, dan pula air mata,
Tak pernah lepas mengiringi perjalananmu,
Terkadang letih terpendar dari matamu,
Namun semangat tak pernah menjauh.

Bukankah 20 tahun terlalu singkat untuk memaknai kehidupan?
Namun, juga terlalu lama bila hanya duduk manis di bangku sekolahan.

Mungkin dunia mengenalmu lewat IP cumlaudemu,
Namun aku mengenalmu lewat kantung hitam di matamu,
Mungkin dunia mengenalmu lewat gelak tawamu,
Namun aku mengenalmu lewat air matamu,

Bagi dunia, hari ini hanyalah hari selasa,
Bagi dunia, kamu mungkin hanyalah seseorang,
Namun bagi seseorang, kamu adalah dunianya!

Selamat Ulang Tahun ke-20 sayang,
Semoga Allah menjaga mimpi-mimpi kita.. Aaamin..

Jakarta,
2-Desember-2014,
Ade Setio Nugroho

Saturday, November 15, 2014

Surat Buat Bapak

Assalamualaikum,


Bapak apa kabar?
Sudah seminggu semenjak kepergian bapak, mas bowo sudah pulang ke kuwait, adek juga sudah pulang ke jakarta, tapi bapak tenang aja, masih ada mbak eka sama mbak neni yang jagain ibu.

Pak, ibu rencananya mau umroh nih pak, nemenin makwe, dulu kan bapak gak mau diajakin karna kondisi kesehatan, ibu juga gak mau ninggalin bapak, sekarang ibu bisa berangkat tanpa khawatir ninggalin bapak di rumah.

Pak, kemarin ibu nunjukin buku harian bapak dari tahun 1973.. hehehe.. lengkaapp bener, dari tanggal kakek meninggal, ibu keguguran, tabungan2 bapak.. hehe..  gak nyangka, ternyata kegemaran menulis adek dapet nya dari bapak, ibu juga nunjukin surat2 cinta dari bapak dulu sebelum pacaran sama ibu.. :D

Pak, maaf ya kl adek dulu sering ngeluh kalo di suruh2 bapak. Adek nyeseellll banget. Seandainya waktu memang bisa di putar balik..

Pak, bapak tau gak? Dulu, gak sedikit lho yang biasa mencemooh adek karna kadang ninggalin kegiatan buat kuliah dan skripsi. Tapi adek gak peduli pak, soalnya adek janji sama diri adek sendiri, harus lulus cepet, supaya bisa foto pake toga sama bapak. Supaya bisa cepet kerja dan ngerasain gaji adek buat bapak sama ibu.
Ngelihat senyum bapak waktu wisuda adek tuh pak, rasanya, duh, it's so fucking hard to describe it with words.. 

Yang pastinya, persetan dengan orang2 yang mencemooh adek, I had chosen the very right decision.
Lulus cepet dan Alhamdulillah gak sempet nganggur sama sekali..
Adek yakin itu semua berkat doa dari bapak dan ibu.


Pak, adek memang jaraaanng banget bilang sayang ke bapak, tapi bapak tau kan kalo adek sayaaanngg banget sama bapak, orang2 yang deket sama adek pasti sering denger cerita2 hebat tentang bapak dari adek.

Pak, banyak orang bilang kalo bapak dan ibu beruntung punya anak-anak seperti kami,
sesungguhnya mereka keliru pak, kami lah yang sangat beruntung memiliki orang tua seperti bapak, dan ibu. :)

Pak, soal warisan, bapak jangan khawatir, gak ada sedikitpun ribut2 tentang bagi2 harta, kita semua udah sepakat, gak ada pembagian warisan, semua harta yang bapak tinggalkan jadi milik ibu.. adek tapi minta baju muslim sama sarung bapak ya pak, sama baju batik bapak waktu wisudaan adek..
Eh iya, sama minjam kamera nikon d60 nya ya pak.. :D

Oh iya pak, anet ada buat tulisan tentang bapak, ibu sama mbak eka nangis bacanya, anet juga nangis waktu nulisnya katanya, isi nya katanya bapak orang yang hebat dan kami beruntung punya bapak seperti bapak.
Eh iya, anet juga keselip doa tuh supaya bisa jadi bagian dari keluarga bapak.. :D

Pak, udah dulu ya, bapak yang tenang di sana, insyaallah adek kirim al-fathihah buat bapak setiap habis sholat.. adek sayang bapak..


Jakarta, 13-Nov-2014
Salam sayang,
Anak bungsu yang paling bandel
Ade Setio Nugroho

Selamat Jalan Bapak Tercinta...

Innalilahi wainnailaihi rojiun.
Selamat jalan bapak kami tercinta.. Drs. H. Addy Moelono..
Kebanggan kami.. panutan kami..

Kami percaya inilah yang terbaik..
Diangkat segala penyakit nya oleh Allah.. 

di sembuhkanlah bapak dengan caraNya..
Kami percaya penyakit bapak dengan keikhlasan dan seijin Allah,

Insyaallah penggugur dosa2 bapak di dunia..

Bapak, kami ikhlas, bapak yg tenang di sana, 

di perjalanan menuju Surga Allah SWT.
Lewat air mata yang tertahan,
lisan yang mungkin tak terucapkan,
kami titipkan salam perpisahan panjang..
Allah jelas tau, betapa sayang dan berharganya bapak untuk kami..

Bapak, terima kasih, you were the best father in the world..
Terima kasih atas didikan kerasnya hingga kami menjadi kami di hari ini.
Bapak, di saat kepergian bapak yang insyaallah husnul khotimah,
bapak tanpa suara rintihan sedikitpun,
hanya nafas yang perlahan menurun, dan terhenti.
Gema suara Lailahaillallah menggema di kamar bapak.

Bapak istirahat terakhir dikamar bapak, di kasur bapak, seperti yang bapak pengen..
tanpa infus, tanpa tranfusi, tanpa selang oksigen..
Namun di kelilingi oleh seluruh keluarga kecuali mas bowo..

Bapak, bapak pasti sangat mengerti kan betapa mas bowo pasti sangat ingin menggenggam tangan bapak saat itu, like I did..
Tapi mas bowo masih di perjalanan dari kuwait..
Maaf kita gk kasi tau bapak, kita gk mau bapak maksain diri.
Kita tau bapak udah lelah dan rindu istirahat panjang..

Bapak, bapak tau? Banyak sekali uluran bantuan untuk bapak, bahkan dari orang2 yg gak kenal bapak,
Temen2 adek banyaaakkk sekali berikan dan menawarkan bantuan..
Betapa banyak sekali orang2 yg ingin membantu bapak, karna bapak orang baik..

Bapak, sepertinya tangan adek udah mulai sulit untuk menulis, walalu lelah namun tak akan henti tulisan ini,
Adzan subuh sudah berkumandang,
air mata juga sudah menetes perlahan..
Bapak selamat jalan..
Surga menunggu bapak, sampai ketemu di surga ya pak..
I love you, we love you, more than you had ever imagined..

7 november 2014
Pontianak

Tuesday, October 21, 2014

Welcome the New Life


Welcome the new life
 
Second day, working in Jakarta..
No more bus performa, no more safety shoes, safety glass, safety vest.
Welcome, macet jakarta, 2.5 jam perjalanan pulang pergi..
Welcome, my new career path, new step in my life.
Waktu kecil, melihat orang2 kerja di gedung2 tinggi di sudirman, thamrin, it seems like, oh man, "mungkin gak ya aku ke sana"
And here I am..
Tetap bersyukur, tetap rendah hati.. jangan jadi sombong ya le..

Ade Setio Nugroho,
Instrument Engineer

Tuesday, October 7, 2014

Merapi, Her First Hiking Experience

20-21 Agustus 2014

"Bang, Anet dibolehin naik gunung sama abang"
Adalah 1 kalimat yang menggeparkan duniaku, siapa yang bisa menahan suka cita nya saat bisa membawa orang yang disayang ke gunung, dengan izin dari keluarganya. :D

Ini entah yang keberapa kalinya aku naik gunung merapi, tapi ada yang jelas berbeda kali ini. Hell yeah, it felt so fucking different when you brought the one you love..
For the first time, I thought i need someone to back me up when I guide a beginner at merapi.
Bukan karna aku ragu kemampuanku, hanya saja I wanna give my best for her, give the very safe condition for her. :)

Kadang aku heran, bagaimana mungkin seseorang yang baru 1x ke merapi, berani membawa 3 orang pemula, perempuan pula, sendirian.
Sinting? Iya. I heard that from my friend.

Sudah sejak lama, aku ingin membawa seseorang yang aku sayang ke tempat ini, ya, merapi, tempat yang sudah seperti taman bermain kami.
Aku ingin dia melihat langsung tirai senja dari pos 2,
Aku ingin menggigil bersama di kala temaram tiba,
Aku ingin melihat bintang jatuh bersama,
Dan segala tentang indahnya dunia jauh dari keramahan dan keramaian yogya.

Adakah yang lebih menyenangkan dari ini?
Membawa orang yang disayang berdiri di atas awan,
tersenyum senang setelah merangkak di atas tanah pasir berbatu, berdiri di atas tanah tertinggi di yogya..

I wrote this, "kota menawarkan berjuta kemewahan, tapi alam memberikan keindahan, dengan kesederhanaan".


Hari ini terasa sempurna, bukan karna senja yang membisukan kata.
Hari ini terasa sempurna, bukan karna temaram dan merah jingga nya.
Hari ini terasa sempurna, bukan karna puncak merapi dan kawahnya.
Hari ini terasa sempurna, karena, sederhana, ada dia.
Ada dia yang senyum bahagia dengan naik gunung pertamanya, puncak gunung pertamanya.  :)


Gunung Merapi,
20-21 Agustus 2014

Salam Sayang,
Ade Setio Nugroho

Saturday, May 3, 2014

Field Break Ke-Empat



Ada yang gugur perlahan ketika sayup mata mendayu,
Sebut saja itu rindu,
Ada yang kekal dan berkembang walau jarak membentang,
Sebut saja itu sayang,


(Langit mulai membiru,
diselimuti dingin dan angin yang tak berhenti menderu)

Di hadapan temaram yang masih membisu,
Aku bercerita tentangmu, sayang,
Sebab kukira, merekalah yang tak pernah jemu.


(Surya mengucap salam,
ketika langit mulai berbicara tentang kedamaian)

Di bibir kawah merapi yang sunyi,
Di balik peluh yang tak sempat kubasuh,
Ada langit yang bercerita lewat diam,
Ada aku yang bercerita lewat tulisan, dan harapan.

Untukmu,
Sayangku, 




 

Gunung Merapi,
24-25 April 2014,
5 hari sebelum pendakian ditutup dan status dinaikkan menjadi waspada
Ade Setio Nugroho

Wednesday, March 19, 2014

Field Break ke-3

9-Maret-2014

Field break ke-3

Ketika mata lebih banyak bercerita,
Ketika doa lebih banyak berbicara, Dan mimpi adalah candu untuk kita, 
Sayang, jangan pernah bertanya "kenapa aku",
Karna kau seribu puisi dan lagu mungkin baru cukup untuk menjawabmu.

Salam kecup,
Dalam perjalanan menuju bojonegoro
9-Maret-2014

*Pict From Pradinelicious.blogspot.com

Untukmu, Kekasihku




Pada suatu ketika, yang biasa kita namai senja,

Kita berbicara tanpa suara,
Saat surya hampir mencium ujung dunia,
Namun aku merasa,
Betapa sunyi yang menjalari kita menyimpan rerimbun kata


Kita adalah jiwa-jiwa yang berserakan,
Lalu dipungut oleh takdir yang bukan kebetulan,
Takdir yang lahir dari serpihan masa lalu,
Mungkin pula takdir yang lahir untuk hari-hari baru

Ah.. Biarlah takdir dan nasib sibuk berdongeng tentang akhir cerita,
Sedang kita sibuk merubah-rubah alur cerita,
Toh kita tak pernah perduli,
Sebab kita punya mimipi-mimpi,
Yang bahkan membuat nasib iri

Sayangku,
Terima kasih selalu bersamaku,
walau aku dengan senyum di balik peluh-peluh,
Aku dengan keringat di balik kemeja abu-abu,
Aku yang bahkan tak punya banyak waktu untuk aku

Sayangku, Genggamlah tanganku,
Aku akan berkelana terus,
Mencicipi kerak-kerak semesta,
Hingga kelak, Aku bisa memperkenalkamu, Dunia.

Selamat Ulang Tahun Zaneta Descara,

Bojonegoro, 2-Desember-2013


Salam Sayang,

Kekasihmu yang menulis ini di atas tanah berbatu,

Tuesday, September 3, 2013

My Graduation Day, My Day, My Happiest Day!

Adakah yang lebih berbahagia daripada keluarga saya hari ini? :)


Abang saya bilang, salah satu kebahagiaan terbesar adalah saat orang tua bisa diajak tertawa dan "menggila" bersama..
Yeah.. and this is the day!
There are no things in this world that more important than my family!
Yeah! this is my family,

Great Family definitely..
Seorang Bapak yang pekerja keras tiada banding,
Seorang Ibu yang penuh kasih sayang,

Dua orang kakak yang bawel namun penuh perhatian,
Seorang abang yang tak pernah lelah memberikan arahan..
This is one of the reason of my struggle..
Bapak dan Ibu panjang umur dan melihat anak bungsunya wisuda.. 



My Super Dad n Super Mom



Saya hanya merasa, hutang saya sedikit terbayar,
Saat di wajah bapak-ibu terlukis senyum yang tak seorangpun mampu menggambarnya..
hari ini.. 27 agustus 2013, genap sudah kebahagiaan dan kebanggaan bapak dan ibu..
Anak bungsu yang selalu pulang jam 1 subuh waktu SMA,
Anak bungsu yang selalu minta disuap makannya saat di rumah,
Anak bungsu yang selalu diingatkan untuk berhenti merokoknya,
Anak bungsu yang selalu diomelin jika naik gunung sendirian,
Hari ini telah menjadi seorang Sarjana..
Orang tua mana yang bisa menahan suka cita di wajahnya,
Saat ke-4 orang anaknya telah menjadi Sarjana..



This is my girl, Zaneta Descara.. Kimia '12 Universitas Gadjah Mada



What should i say? hmm.. little bit speechless actually.. heuheu
Beautifull? Relatively..
Smart? Absolutely!
Kita tak berjanji soal cinta, kita hanya sepakat untuk saling percaya, saling menjaga,

Karna kita sepakat, cinta adalah akibat, bukan sebab..
By the time has gone, i will write more about her.. :)



4 years struggle for these things..
This isn't about my pride..
I dedicate this day, for my lovely father, my lovely mother..
Terima kasih telah memberikan kepada saya pendidikan yang lebih dari cukup, hingga hari ini tiba..
Dan juga kebahagiaan yang tak terhingga..
Mulai hari ini saya akan melanjutkan langkah ke dunia yang lebih nyata..
Terima kasih atas segala apapun, hingga saya menjadi seperti saya di hari ini..



This is my graduation day, my day, my happiest day!

Salam sayang,
Anak bungsu yang paling bandel..
S.T. Ke-4 di keluarga Drs. H. Addy Moelono dan Hj. Maulina
Yogyakarta, 27-Agustus-2013